Aku Ini Binatang Jalang
Selama ini kita tidak bisa menemukan sajak-sajak Chairil Anwar dalam satu buku. sebagian kita temukan dalam Deru Campur Debu dan Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus, sedangkan sebagian lagi kita jumpai dalam Tiga Menguak Takdir dan Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45. Akan tetapi, sajak-sajak yang terdapat dalam pelbagai buku itu sekarang disatukan dalam Aku Ini Binatang Jalang.
Selain keseluruhan sajak-asli, dalam koleksi ini juga dimuat untuk pertama kalinya surat-surat Chairil - yang menggambarkan "keadaan jiwa"nya - kepada karibnya, H.B. Jassin.
DERAI DERAI CEMARAcemara menderai sampai jauhterasa hari akan jadi malamada beberapa dahan di tingkap merapuhdipukul angin yang terpendamaku sekarang orangnya bisa tahansudah berapa waktu bukan kanak lagitapi dulu memang ada suatu bahanyang bukan dasar perhitungan kinihidup hanya menunda kekalahantambah terasing dari cinta sekolah rendahdan tahu, ada yang tetap tidak terucapkansebelum pada akhirnya kita menyerahGa tau knp klo tau puisi ini gw jd ingat wkt ke semeru.
Pilihan saya. Dua puisi ini; Tak Sepadan dan Sia-sia, saya kira pasti ianya terkenal di kalangan gadis-gadis. Sisi romantis (flamboyant?) Ch. Anwar. Di Mesjid dan Doa - beautifully written. #ulangbaca
Saya berikan bintang lima bukan hanya karena kualitas karya-karya Cahiril Anwar semata, tapi karena kelengkapan buku ini memuat semua karya, juga membandingkan sejumlah sajak yang mirip tapi judulnya berbeda. Chairil Anwar tak hanya meninggalkan puisi, tapi juga sikap. Dalam buku ini semua bisa kita dapatkan lengkap. Edisi baru dilengkapi pengantar luar biasa dari Nirwan Dewanto.
Kumpulan karya CA edisi hard cover ini di urutkan bedasarkan tahun pembuatan 1942-1949, yang berisi sajak, perbandingan sajak yang mengandung kontroversi baris, serta kumpulan surat yang dikirimkan CA kepada HB Jasin. Cocok buat Koleksi.
Seperti nasihat Umar Bin Khattab r.a. di zaman Sahabat, "Ajarilah anak-anakmu sastra, agar anak penakut jadi pemberani". Mengagumkan, Chairil sangat ahli dalam memilih dan mengatur ritme setiap kata. Dirangkai jadi tema yang mengalir deras, mengayun, bergelombang dan gempita. Dan dia memang akan terus hidup, seperti karyanya "Aku ingin hidup seribut tahun lagi".
Chairil Anwar
Paperback | Pages: 111 pages Rating: 4.12 | 2943 Users | 190 Reviews
Specify Books Supposing Aku Ini Binatang Jalang
Original Title: | Aku Ini Binatang Jalang |
ISBN: | 979403052X (ISBN13: 9789794030523) |
Edition Language: | Indonesian |
Chronicle Concering Books Aku Ini Binatang Jalang
Koleksi Sajak 1942-1949Selama ini kita tidak bisa menemukan sajak-sajak Chairil Anwar dalam satu buku. sebagian kita temukan dalam Deru Campur Debu dan Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus, sedangkan sebagian lagi kita jumpai dalam Tiga Menguak Takdir dan Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45. Akan tetapi, sajak-sajak yang terdapat dalam pelbagai buku itu sekarang disatukan dalam Aku Ini Binatang Jalang.
Selain keseluruhan sajak-asli, dalam koleksi ini juga dimuat untuk pertama kalinya surat-surat Chairil - yang menggambarkan "keadaan jiwa"nya - kepada karibnya, H.B. Jassin.
Define Appertaining To Books Aku Ini Binatang Jalang
Title | : | Aku Ini Binatang Jalang |
Author | : | Chairil Anwar |
Book Format | : | Paperback |
Book Edition | : | Anniversary Edition |
Pages | : | Pages: 111 pages |
Published | : | September 2002 by PT. Gramedia Pustaka Utama (first published 1986) |
Categories | : | Poetry. Asian Literature. Indonesian Literature |
Rating Appertaining To Books Aku Ini Binatang Jalang
Ratings: 4.12 From 2943 Users | 190 ReviewsJudgment Appertaining To Books Aku Ini Binatang Jalang
Bertahun berlalu sudahSejak usai bangku sekolahTinggal terbayang kau itu binatang jalangTerbuang meradang menyair-bangkangKini mata kanakku telah terberaiNyatalah kau seorang perajin piawaiKekatamu menendang membuaiPadamu sejuta tabikku terjuntaiDERAI DERAI CEMARAcemara menderai sampai jauhterasa hari akan jadi malamada beberapa dahan di tingkap merapuhdipukul angin yang terpendamaku sekarang orangnya bisa tahansudah berapa waktu bukan kanak lagitapi dulu memang ada suatu bahanyang bukan dasar perhitungan kinihidup hanya menunda kekalahantambah terasing dari cinta sekolah rendahdan tahu, ada yang tetap tidak terucapkansebelum pada akhirnya kita menyerahGa tau knp klo tau puisi ini gw jd ingat wkt ke semeru.
Pilihan saya. Dua puisi ini; Tak Sepadan dan Sia-sia, saya kira pasti ianya terkenal di kalangan gadis-gadis. Sisi romantis (flamboyant?) Ch. Anwar. Di Mesjid dan Doa - beautifully written. #ulangbaca
Saya berikan bintang lima bukan hanya karena kualitas karya-karya Cahiril Anwar semata, tapi karena kelengkapan buku ini memuat semua karya, juga membandingkan sejumlah sajak yang mirip tapi judulnya berbeda. Chairil Anwar tak hanya meninggalkan puisi, tapi juga sikap. Dalam buku ini semua bisa kita dapatkan lengkap. Edisi baru dilengkapi pengantar luar biasa dari Nirwan Dewanto.
Kumpulan karya CA edisi hard cover ini di urutkan bedasarkan tahun pembuatan 1942-1949, yang berisi sajak, perbandingan sajak yang mengandung kontroversi baris, serta kumpulan surat yang dikirimkan CA kepada HB Jasin. Cocok buat Koleksi.
Seperti nasihat Umar Bin Khattab r.a. di zaman Sahabat, "Ajarilah anak-anakmu sastra, agar anak penakut jadi pemberani". Mengagumkan, Chairil sangat ahli dalam memilih dan mengatur ritme setiap kata. Dirangkai jadi tema yang mengalir deras, mengayun, bergelombang dan gempita. Dan dia memang akan terus hidup, seperti karyanya "Aku ingin hidup seribut tahun lagi".
0 comments:
Post a Comment